Hari Minggu kemarin, saya sempat mengabadikan sebuah pemandangan alam yang lumayan untuk dijadikan obyek foto saya. Lokasinya adalah di daerah Bojong Gede, Bogor. Saat berada di lokasi, anda akan menikmati panorama tiga gunung besar berjajar sekaligus. Dengan akses jalan kecil beraspal, yang hanya memuat satu kendaraan roda empat, melintasi suasana hijau yang teduh dan tenang mirip pedesaan. Tempat saya mengambil foto adalah kawasan perkebunan bercampur dengan ilalang, kolam pemancingan dan perumahan penduduk. Tapi foto yang saya ambil hasilnya kurang memuaskan karena waktu itu pas lewat tengah hari (13:30) dalam keadaan cuara panas terik, di tambah obyek awan yang menyelimuti sebagian gunung tersebut. Di lain waktu kemungkinan saya akan datang kembali untuk mengambil gambar yang lebih sempurna di pagi hari saat cuaca cerah, karena ketiga jajaran gunung tersebut akan tampak jelas sekali terlihat yang bisa menjadi sasaran empuk para fotografer yang menyukai panorama alam. Mudah-mudahan saja keindahan daerah tersebut tidak hilang ditelan ambisi manusia untuk kepentingan bisnis mereka.
18 Maret 2013
11 Maret 2013
TANAMAN BANGLE
Ketika saya sedang membersihkan pekarangan di belakang rumah, saya menemukan tanaman Bangle saya mengeluarkan bunga. Fenomena ini sangat langka, rasanya ibarat menyaksikan bunga bangkai muncul dari dalam tanah, pikir saya. Bentuknya sangat unik dengan kuncup tandannya yang indah berwarna cokelat kemerahan. Dikatakan fenomena yang langka, karena dalam setahun pun belum tentu tanaman itu dapat mengeluarkan bunga. Jadi jarang-jarang kita dapat menyaksikannya berbunga. Faktor kelembaban tanah mungkin yang mempengaruhi tanaman tersebut bisa memunculkan bunga.
Kebetulan nenek saya menanam tanaman ini kira-kira hampir setengah abad yang lalu. Dahulu ada empat rumpun yang hidup subur di kebun belakang rumah saya, tapi lama-kelamaan satu-persatu rumpunnya mati akibat kering di musim panas yang berkepanjangan karena selalu lupa disiram. Akhirnya, kini tersisa hanya satu rumpun saja yang masih bertahan hidup. Sebenarnya tanaman bangle termasuk tanaman yang bisa bertahan hidup walaupun tidak disiram. Ia memiliki akar yang survive berupa umbi-umbian yang bermanfaat bagi kesehatan. Pernah suatu ketika karena lupa menyiramnya di musim kemarau, semua rumpun kering hingga tak bersisa satu pun tunas. Saya mengiranya kemungkinan tanaman ini sudah saatnya mati, karena faktor usia yang menurut saya sudah sangat tua. Tapi ketika musim hujan kembali tiba, ternyata kembali muncul tunas dari setiap rumpunnya. Saya senang ternyata tanaman bangle saya dapat menghijau kembali. Tapi tiga rumpun lainnya akhirnya mati juga karena ketika musim kering tiba tanahnya tertutup oleh rimbunan pohon disekitarnya sehingga tidak dapat menyerap cahaya matahari yang cukup untuk akarnya merintis kembali.
Bangle adalah sejenis tanaman herbal yang mempunyai banyak khasiat. Tapi bagi orang-orang dahulu seperti nenek saya yang masih menganut faham tahayulisme berpendapat bahwa ramuan dari bangle biasa dioleskan pada tubuh bayi agar terhindar dari gangguan roh-roh halus. Tapi sebenarnya khasiat yang paling umum dari bangle adalah dapat menghilangkan gejala masuk angin, perut kembung dan demam. Kini saya berusaha untuk mempertahankan kelestarian tanaman bangle tersebut agar tetap tumbuh subur di pekarangan rumah saya, karena menurut saya tanaman tersebut sudah sulit ditemukan karena jarang orang yang mau menanamnya.
Kebetulan nenek saya menanam tanaman ini kira-kira hampir setengah abad yang lalu. Dahulu ada empat rumpun yang hidup subur di kebun belakang rumah saya, tapi lama-kelamaan satu-persatu rumpunnya mati akibat kering di musim panas yang berkepanjangan karena selalu lupa disiram. Akhirnya, kini tersisa hanya satu rumpun saja yang masih bertahan hidup. Sebenarnya tanaman bangle termasuk tanaman yang bisa bertahan hidup walaupun tidak disiram. Ia memiliki akar yang survive berupa umbi-umbian yang bermanfaat bagi kesehatan. Pernah suatu ketika karena lupa menyiramnya di musim kemarau, semua rumpun kering hingga tak bersisa satu pun tunas. Saya mengiranya kemungkinan tanaman ini sudah saatnya mati, karena faktor usia yang menurut saya sudah sangat tua. Tapi ketika musim hujan kembali tiba, ternyata kembali muncul tunas dari setiap rumpunnya. Saya senang ternyata tanaman bangle saya dapat menghijau kembali. Tapi tiga rumpun lainnya akhirnya mati juga karena ketika musim kering tiba tanahnya tertutup oleh rimbunan pohon disekitarnya sehingga tidak dapat menyerap cahaya matahari yang cukup untuk akarnya merintis kembali.
Bangle adalah sejenis tanaman herbal yang mempunyai banyak khasiat. Tapi bagi orang-orang dahulu seperti nenek saya yang masih menganut faham tahayulisme berpendapat bahwa ramuan dari bangle biasa dioleskan pada tubuh bayi agar terhindar dari gangguan roh-roh halus. Tapi sebenarnya khasiat yang paling umum dari bangle adalah dapat menghilangkan gejala masuk angin, perut kembung dan demam. Kini saya berusaha untuk mempertahankan kelestarian tanaman bangle tersebut agar tetap tumbuh subur di pekarangan rumah saya, karena menurut saya tanaman tersebut sudah sulit ditemukan karena jarang orang yang mau menanamnya.
Langganan:
Postingan (Atom)