14 Agustus 2012

TIDUR ITU MAHAL

Tidur merupakan kebutuhan biologis manusia yang sangat mendasar. Bagi masyarakat yang tinggal di daerah perkotaan seperti kota megapolitan Jakarta dengan tingkat kesibukan dan stress yang tinggi pada masyarakatnya ditambah lagi dengan tingkat kebisingan atau polusi suara yang bisa datang dari mana saja membuat waktu untuk tidur bagi masyarakat perkotaan menjadi berkurang dan terganggu dengan  ketidaknyaman. Bagi seorang presiden atau menteri, tidur 2-3 jam sehari merupakan hal yang biasa karena padatnya kegiatan protokoler kenegaraan yang harus dijalaninya. Tapi itu tidak menjadi masalah bagi mereka karena mereka selalu didampingi oleh dokter pribadi yang siap setiap saat jika dibutuhkan untuk mengontrol dan memantau kondisi kesehatan mereka. Lain halnya dengan masyarakat biasa yang pada umumnya kurang atau bahkan kelebihan tidur yang dapat berakibat fatal bagi kesehatan. Kekurangan tidur dapat menyebabkan kantuk yang luar biasa dan badan menjadi rentan terhadap serangan penyakit. Dalam dunia kesehatan disebutkan bahwa tidur yang baik adalah 8 jam sehari. Ini rasanya sulit bagi masyarakat khususnya Jakarta yang sebagian besar aktif bekerja. Karena untuk pulang sampai ke rumah saja bisa sampai larut malam akibat kerja over time (lembur), ditambah lagi jarak tempat tinggal yang jauh dari kantor serta faktor lalu lintas (kemacetan) yang mempengaruhi lamanya perjalanan untuk sampai ke rumah. Untuk menyiasati hal tersebut biasanya mereka mengambil cuti sekedar untuk beristirahat atau hanya bisa pasrah pada keadaan dengan sebisa mungkin untuk pulang kerja lebih awal hingga sampai dirumah lebih cepat. Ada juga yang memanfaatkan waktu istirahat seoptimal mungkin di hari libur seperti Sabtu atau Minggu. Malah ada beberapa orang yang tidak mau diganggu di hari libur tersebut hanya karena ingin tidur seharian (istilahnya: merapel waktu tidur yang kurang) akibat setiap harinya bekerja lembur. Beberapa pakar juga ada yang bilang bahwa salah satu tidur yang berkualitas adalah tidur yang "bermimpi". Hal itu tentunya juga tergantung dari yang mengalaminya karena jika mimpi itu "buruk" lain pula dampaknya. Semuanya itu tergantung dari kita. Apakah kita bisa atau mau menyediakan dan mengatur waktu tidur kita dengan sebaik mungkin? Apalagi kalau sampai bisa merasakan nyamannya tidur siang yang sudah merupakan kebiasaan yang sangat langka karena susah mendapatkan waktunya. Mahalnya biaya kesehatan atau berobat ke dokter jika kita sakit hendaknya menjadi dorongan bagi kita untuk selalu menjaga kesehatan dengan baik terutama dalam hal mencukupkan waktu tidur kita agar badan kita sehat dan segar serta tidak cepat lelah apalagi sampai masuk rumah sakit.

Selamat tidur....!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar